Peduli Rakyat | Jember- Pemerintah Kabupaten Jember sangat serius dalam melakukan pembangunan dari segala lini , secara terus menerus bergerak . Salah satunya yang dilakukan adalah revitalisasi pasar tradisional kembali dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Jember di bawah kepemimpinan dr. Hj. Faida, MMR dan Drs. KH. Abdul Muqit Arief .
Acara sosialisasi untuk pembangunan pasar ini dilaksanakan Rabu , 23 Oktober 2019 di Aula PB Soedirman Pemkab Jember dengan mengundang para pedagang pasar .
Dalam kesempatan itu , Bupati Faida menjelaskan di tahun 2019 ini ada 16 pasar yang direvitalisasi . Untuk sesi pertama sosialisasi ini mengudang pedagang dari lima pasar . Ada sekitar seribu pedagang tersebut yang berasal dari Pasar Balung , Gumukmas , Patrang , Jenggawah dan Sukowono .
Bupati Faida lebih lanjut mengungkapkan bahwa revitalisasi pasar merupakan program nasional dari Presiden , yaitu merevitalisasi 5.000 pasar . Di Kabupaten Jember untuk revitalisasi pasar rakyat ini merupakan realisasi 22 Janji Kerja Bupati dan Wakil Bupati .
“ Ini didanai sepenuhnya oleh APBD Kabupaten Jember . Oleh karenanya , semua pedagang yang kiosnya atau tokonya diperbaiki tidak perlu bayar urunan supaya pasarnya dibangun , " terang Bupati Faida .
Untuk retribusi pasar tentunya hal itu berbeda . Sebab , retribusi ini merupakan kewajiban para pedagang di pasar sesuai dengan peraturan daerah . Uang yang ditarik melalui retribusi ini masuk ke kas pemerintah kabupaten .
Karena didanai APBD Kabupaten Jember , Bupati Faida menegaskan agar para pedagang menolak permintaan uang dari seseorang terkait pembangunan pasar , meski dengan dalih apapun .
“ Tolak ! Jangan ada yang dikasih . Kami tegaskan , tidak ada bayar membayar karena semuanya sudah dianggarkan melalui APBD Kabupaten Jember , " tandas Bupati Faida .
Sisi lain dari merevitalisasi , program ini sekaligus menata ulang zona pedagang agar lebih rapi dan memudahkan pembeli mencari kebutuhannya .
Bupati Faida melanjutkan , Pasar merupakan bagian penting dari pembangunan ekonomi suatu daerah. Perekonomian rakyat juga berputar di pasar . “ Setiap hari begitu banyak orang pergi ke pasar , tapi pasar kita dari jaman dulu becek dan bocor , " ulasnya .
“ Insya Allah akhir tahun selesai . Semoga lancar semua , sehingga tuntas untuk urusan revitalisasi . Kecuali Pasar Tanjung , karena diperlukan beberapa tahapan , ” jelas Bupati Faida .
Pelaksanaan revitalisasi yang dilaksanakan pada tahap ini merupakan awal . Sebab , pada tahun 2020 masih akan menyempurnakan pasar-pasar tersebut untuk memenuhi standar nasional pasar .
Dengan standard tersebut , pasar di Jember akan memiliki berbagai fasilitas penunjang yang memadai bagi pedagang maupun pengunjung dan pembeli .
Bupati Faida menerangkan , standar nasional pasar tersebut adalah membuat pasar tradisional menjadi lebih modern . Dengan syarat untuk memenuhi standar itu diantaranya sirkulasi udara dan pencahayaan yang bagus .
Bupati Faida juga menegaskan , pasar juga harus bisa diakses oleh lansia dan penyandang disabilitas . Penempatan pedagang sesuai dengan produk , tempat ibadah, serta ruang terbuka hijau . “ Standar dibuat untuk diikuti , ” ucapnya.
“ Boleh pasarnya di desa , tapi standarnya nasional . Ini supaya bisa bersaing . Walaupun pasar rakyat , pasar kita tidak boleh menjadi pasar yang becek , ” tandas Bupati Faida .
Bupati Faida dikesempatan itu juga mengingatkan para pedagang agar rutin membayar retribusi . Sebab , jika tidak membayar retribusi selama tiga bulan makan kios yang ditempati akan ditarik untuk dialihkan ke pedagang lain .
Bupati Faida menegaskan bila kios tersebut disewakan , maka pemerintah akan menarik hak penggunaannya . Sebab , pedagang hanya diberi izin untuk memakai berdagang . “ Bukan disewakan kepada orang lain , ” katanya .
Terkait dengan pasar desa , Bupati Faida mengugkapkan bahwa perbaikan pasar ini didukung anggaran melalui Anggaran Dana Desa (ADD) yang bersumber dari APBD Kabupaten Jember . Hal ini akan diatur dalam peraturan Bupati .
Dalam kesempatan itu juga , KH Mushoddiq Fikri atau yang dikenal sebagai Gus Fikri , saat memberikan tausiah menyebut bahwa seorang pedagang berpeluang masuk surga . karena pedagang manfaatnya sangat banyak. pedagang memenuhi kebutuhan masyarakat dan melayani masyarakat .
“ Seperti Rasulullah yang juga menjadi pedagang. Berdaganglah seperti Rasullullah , yaitu jujur supaya dagangnya barokah , karena kebahagiaan hidup tidak ditentukan oleh banyak atau sedikit , tapi kebahagiaan dan keselamatan hidup ditentukan oleh barokah , ” tutur Gus Fikri .
(Nu2g)
Blogger Bali Grup
Terima kasih anda sudah membaca artikel Kebut Pembangunan Revitalisasi Pasar , Pemkab Jember Kembali Gelar Sosialisasi
0 Komentar