Jakarta, 15 Februari 2025 – “Langkah Bersama Cegah DBD”, bagian dari kampanye #Ayo3MPlusVaksinDBD yang merupakan salah satu kemitraan antara PT Takeda Innovative Medicines dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, serta pemerintah dan pemangku kepentingan setempat, akan kembali diselenggarakan di Jakarta, setelah sebelumnya dilangsungkan di tiga kota lainnya yaitu Bandung, Surabaya, dan Medan. “Langkah Bersama Cegah DBD” yang bertujuan meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pencegahan dan pengendalian dengue di Indonesia, digelar di Jakarta pada tanggal 14-16 Februari 2025 di Laguna Atrium, Central Park.
dr. Ina Agustina Isturini, MKM, Direktur Penyakit Menular, Kementerian Kesehatan RI, mengatakan, “Dengue adalah ancaman nyata bagi masyarakat Indonesia. Kasusnya selalu ada sepanjang tahun dan cenderung meningkat di musim hujan. Pemerintah Indonesia terus berkomitmen dalam mengendalikan penyakit dengue melalui berbagai program, seperti pengendalian vektor, Gerakan 3M Plus, dan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik, yang diperkuat dengan edukasi berkelanjutan. Pemerintah juga telah menetapkan Strategi Nasional Penanganan Dengue 2021-2025, yang menekankan sinergi lintas sektor. Salah satu bentuk nyata kolaborasi ini adalah kegiatan Langkah Bersama Cegah DBD bersama dengan Takeda, yang membantu memperluas jangkauan edukasi dan pencegahan.”
Sementara itu, Andreas Gutknecht, Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, menyampaikan, “Kami sangat mengapresiasi komitmen luar biasa dan usaha yang berkelanjutan dari Kementerian Kesehatan RI dan seluruh Dinas Kesehatan daerah dalam upaya pengendalian dengue di Indonesia. Pemerintah tidak hanya menjalankan berbagai program strategis, tetapi juga menunjukkan keterbukaan untuk berkolaborasi dengan sektor swasta dan masyarakat dalam menghadapi tantangan ini. Kemitraan seperti ini sangat penting karena dengue bukan masalah yang bisa diselesaikan oleh satu pihak saja.
Di Takeda, kami melihat perjuangan melawan dengue sebagai komitmen jangka panjang. Ini bukan sekadar inisiatif sesaat, tetapi perjalanan berkelanjutan yang membutuhkan konsistensi dari semua pihak. Oleh karena itu, kami terus berupaya menjadi mitra yang dapat diandalkan bagi pemerintah, tenaga kesehatan, komunitas, serta masyarakat luas dalam membangun kesadaran dan mendorong langkah-langkah pencegahan yang efektif. Namun, keberhasilan hanya dapat dicapai jika kita bergerak bersama. Tidak cukup mengandalkan satu solusi kita perlu disiplin menerapkan 3M Plus, terus meningkatkan kesadaran, serta mempertimbangkan pendekatan yang inovatif untuk pencegahan. Dengan aksi kolektif yang kuat, kita dapat mengurangi dampaknya dan mencapai tujuan bersama: Nol Kematian Akibat Dengue pada Tahun 2030.”
dr. I Gusti Ayu Nyoman Partiwi, Sp.A, MARS, Spesialis Penyakit Anak, menyoroti potensi kenaikan kasus dengue di Indonesia terutama dalam musim hujan. “Di musim hujan seperti sekarang, kita harus semakin waspada terhadap dengue. Penyakit ini memang ada sepanjang tahun, tetapi jumlah kasusnya meningkat tajam di musim hujan. Yang sering tidak disadari, dengue bisa menyerang siapa saja, di mana saja terlepas dari tempat tinggal, usia, atau gaya hidup.
Di kesempatan yang sama, turut hadir Zaskia Adya Mecca, Figur Publik dan juga seorang Ibu dari lima orang anak. Zaskia menyampaikan bahwa dengue tidak bisa dicegah hanya dengan mengandalkan kebersihan. “Banyak yang berpikir bahwa jika rumah mereka bersih, mereka aman dari dengue.
Padahal, kasus dengue juga sering ditemukan di rumah-rumah yang tampak rapi, bersih, dan terawat. Nyamuk Aedes aegypti tidak membutuhkan lingkungan yang kotor untuk berkembang di genangan air kecil yang luput dari perhatian sudah cukup bagi mereka untuk bertelur. Itulah mengapa sekadar menjaga kebersihan saja tidak cukup. Kita harus disiplin menerapkan 3M Plus setiap hari, karena nyamuk pembawa dengue bisa berkembang di tempat-tempat yang tidak kita duga. Tapi jika ada langkah tambahan yang bisa membantu kita merasa lebih aman, tentu patut untukdipertimbangkan. Semakin banyak upaya pencegahan yang kita lakukan, semakin kecil kemungkinan kita dan keluarga terkena dengue.”
Langkah Bersama Cegah DBD pertama kali diluncurkan pada 5 November 2023 di Jakarta dengan melibatkan lebih dari 5.000 partisipasi masyarakat, dan berhasil mencatatkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai kegiatan edukasi publik dengan komitmen terbanyak, yaitu 2.500 tanda tangan dari masyarakat. Selain itu, kegiatan serupa juga pernah diselenggarakan di Kota Bandung, Jawa Barat, yang melibatkan lebih dari 3.000 partisipasi aktif masyarakat; Surabaya, Jawa Timur, yang diikuti oleh lebih dari 6.000 peserta; serta di Kota Medan dengan partisipasi lebih dari5.000masyarakat umum. Langkah Bersama Cegah DBD di Jakarta yang kedua ini dilangsungkan selama tiga hari dan mengangkat tema “Ayo Lindungi Keluarga dari Ancaman DBD”
Redaksi
0 Komentar